×

Tahapan Pengolahan Air Limbah dan Jenis Pompa yang Digunakan

Posted on2023-10-30 by
Tahapan Pengolahan Air Limbah

Tahapan pengolahan air limbah merupakan proses penting yang harus dilakukan dalam berbagai sektor, termasuk industri umum serta sektor makanan dan minuman. Air limbah adalah hasil dari berbagai aktivitas manusia, baik dari proses produksi industri maupun kegiatan sehari-hari.

Oleh karena itu, pengolahan air limbah menjadi kunci untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kualitas hidup manusia. Dalam proses ini, Anda memerlukan pompa yang dibekali dengan fitur dan komponen terbaik. Kalau begitu, mari simak jenis-jenis pompa yang dapat Anda gunakan dalam tahapan pengolahan air limbah tersebut di bawah ini.

Apa Itu Air Limbah?


Air limbah adalah air yang telah tercemar oleh berbagai zat kimia, fisika, atau biologis sehingga tidak lagi layak digunakan untuk keperluan konsumsi atau lainnya tanpa melalui proses pengolahan. Air limbah bisa berasal dari berbagai sumber, seperti limbah domestik, industri, pertanian, dan banyak lagi.

Seringkali air limbah ini mengandung berbagai kontaminan yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, penting untuk menjalani proses pengolahan yang tepat sebelum air limbah tersebut dibuang kembali ke lingkungan.

Hal ini sejalan dengan ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang Perlindungan Lingkungan Hidup (PPLH) No. 32 Tahun 2009 tentang pengelolaan air limbah. Dampak dari adanya aturan ini adalah setiap perusahaan atau industri besar diharuskan untuk memasang fasilitas pengolahan air limbah. Hal ini dilakukan sebagai upaya nyata dalam mematuhi regulasi pemerintah.

Tidak hanya itu, hasil dari proses pengolahan tersebut harus memenuhi standar tertinggi dari setiap parameter yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Parameter-parameter tersebut meliputi kandungan COD, BOD, TSS, pH, minyak dan lemak, hingga debit maksimum.


Lihat Produk Kami

Mengapa Air Limbah Perlu Diolah?


Proses pengolahan air limbah menjadi penting karena beberapa alasan mendasar yang sangat relevan, terutama dalam konteks industri dan kaitannya dengan kesehatan masyarakat serta lingkungan. Berikut ini beberapa alasan mengapa air limbah perlu diolah dengan cermat sebelum dibuang ke lingkungan.

1. Perlindungan Lingkungan


Air limbah yang tidak diolah dengan baik biasanya mengandung berbagai bahan kimia, logam berat, dan zat berbahaya lainnya. Saat air limbah yang tercemar ini bercampur dengan sumber daya air seperti sungai, danau, atau laut, dampaknya sangat merugikan ekosistem air.

Organisme hidup dalam ekosistem ini, seperti ikan, tumbuhan air, dan makhluk air lainnya, akan terpengaruh. Sehingga, pengolahan air limbah diperlukan untuk menghilangkan kontaminan serta membunuh bakteri dan virus yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, pengolahan air limbah yang baik sangat penting untuk melindungi alam dan kehidupan yang bergantung pada air. 

2. Kesehatan Masyarakat


Air limbah yang mengandung bakteri, bahan kimia beracun, dan zat berbahaya lainnya memiliki potensi besar untuk memicu berbagai jenis penyakit, terutama ketika tidak melalui proses pengolahan yang tepat. Saat air limbah mencemari sumber air bersih yang digunakan sebagai sumber air minum, risiko paparan terhadap berbagai bahan berbahaya menjadi sangat signifikan.

Situasi ini dapat menyebabkan munculnya berbagai masalah kesehatan seperti diare, infeksi saluran pernafasan, dan permasalahan kesehatan yang melibatkan organ tubuh lainnya. Untuk itu, penanganan yang efektif terhadap pengolahan air limbah menjadi tindakan yang sangat penting untuk menjaga kesejahteraan masyarakat.

3. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Dalam sektor industri, pengolahan air limbah yang baik dan peningkatan baku mutu air dapat memberikan manfaat ekonomis yang signifikan. Melalui proses pengolahan yang tepat, limbah dapat diminimalisasi, dan sumber daya seperti air dan energi dapat digunakan dengan lebih efisien. Pengolahan air limbah yang baik bukan hanya tentang kepatuhan hukum, melainkan juga tentang menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan bisnis yang lebih efisien secara ekonomi.


Baca juga: Fungsi Blower pada IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)

Indikator Pencemaran Air


Untuk mengelola air limbah secara efektif, langkah pertama yang penting adalah memahami indikator pencemaran yang relevan. Ada tiga kategori utama yang perlu diperhatikan, yaitu: kimia, fisika, dan bakteriologi. Berikut ulasan dari masing-masing indikator:

  1. Indikator kimia mengacu pada keberadaan zat-zat kimia tertentu, termasuk logam berat dan bahan kimia berbahaya lainnya. Meskipun tidak selalu terlihat secara kasatmata, kontaminasi kimia ini dapat berpotensi merugikan kesehatan manusia jika dibiarkan tidak teratasi.

  2. Indikator fisika mencakup aspek visual dan sensoris dari air limbah, seperti warna, suhu, bau dan kejernihan. Adanya perubahan dalam karakteristik fisik air, seperti kekeruhan atau perubahan warna yang tidak wajar, dapat menjadi tanda adanya pencemaran.

  3. Indikator ketiga, yakni bakteriologi, menyoroti keberadaan mikroorganisme dalam air limbah. Hal ini meliputi pengukuran jumlah bakteri dalam air, serta penilaian terhadap keberadaan bakteri patogenik tertentu. Penentuan apakah jumlah bakteri melebihi ambang batas keamanan menjadi parameter penting dalam mengevaluasi tingkat pencemaran.

Tahapan Pengolahan Air Limbah


Proses pengolahan air limbah terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilalui untuk memastikan air limbah menjadi aman dan bersih. Tahapan ini dapat berbeda-beda tergantung pada jenis limbah dan tujuan akhirnya, namun umumnya terdiri dari tahapan-tahapan berikut.

1. Pengumpulan Air Limbah


Tahap awal dalam proses pengolahan air limbah adalah pengumpulan air limbah dari sumbernya. Prosesnya bisa dilakukan dengan mengumpulkan air limbah dari berbagai sumber ke lokasi pengolahan pada bak yang telah disediakan.

Bak pengendapan awal biasanya digunakan untuk menghilangkan partikel-partikel besar yang terdapat dalam air limbah, seperti pasir, kertas, atau benda asing lainnya yang dapat mengganggu proses pengolahan selanjutnya.

2. Pengendapan Primer


Air limbah yang telah dikumpulkan, selanjutnya mengalir ke dalam bak pengendapan primer. Di dalam bak ini, partikel-partikel padat yang lebih berat daripada air akan mengendap ke dasar bak. Hal ini bertujuan untuk mengurangi beban partikel dalam air limbah, yang dapat mencemari tahapan pengolahan selanjutnya.

Partikel-partikel seperti lumpur dan endapan padat lainnya dihilangkan, sehingga air limbah menjadi lebih jernih dan siap untuk tahapan pengolahan berikutnya.

3. Aerasi dan Pengolahan Biologis


Proses selanjutnya adalah aerasi dan pengolahan biologis. Air limbah yang telah melewati pengendapan primer dialirkan ke dalam bak aerasi. Di sini, air limbah diberi oksigen dengan bantuan alat khusus untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme yang memiliki kemampuan untuk mengurai zat-zat organik yang ada dalam air limbah. Mikroorganisme ini memainkan peran penting dalam menguraikan zat-zat yang dapat mencemari air, seperti nitrogen dan Bahan Organik Terlarut (BOD), dan membuatnya lebih bersih.

4. Pengendapan Sekunder


Setelah melalui proses aerasi dan pengolahan biologis, air limbah kemudian dialirkan ke bak untuk melalui proses pengendapan sekunder. Di bak ini, mikroorganisme yang telah bekerja dalam pengolahan biologis akan mengendap ke dasar. Proses ini membantu memisahkan mikroorganisme dari air limbah yang telah dibersihkan. Air yang keluar dari bak ini memiliki kadar zat-zat organik yang lebih rendah dan lebih cocok untuk tahapan pengolahan selanjutnya.

5. Proses Penyaringan dan Pemurnian


Jika sudah melewati tahap pengendapan sekunder, air limbah mungkin masih mengandung partikel-partikel halus dan zat-zat tersuspensi. Oleh karena itu, tahap berikutnya adalah proses penyaringan lanjutan.

Proses ini melibatkan penggunaan berbagai jenis filter dan teknologi penyaringan untuk menghilangkan partikel-partikel tersebut. Selain itu, beberapa instalasi juga menggunakan bahan kimia tambahan seperti klorin untuk menghilangkan zat-zat tertentu yang masih ada dalam air limbah.

6. Deoksigenasi


Beberapa sistem pengolahan air limbah juga melibatkan proses deoksigenasi. Ini terutama diperlukan jika air limbah yang akan dibuang kembali ke lingkungan mengandung terlalu banyak oksigen terlarut. Proses deoksigenasi bertujuan untuk mengurangi kadar oksigen terlarut dalam air limbah, sehingga sesuai dengan persyaratan lingkungan sebelum dilepaskan kembali ke sungai atau perairan lainnya.

7. Pengolahan Tersier


Jika diperlukan, beberapa instalasi pengolahan air limbah juga melibatkan tahapan pengolahan tersier. Pada tahapan ini, pengolahan dilakukan dengan menggunakan bahan kimia tambahan untuk menghilangkan zat-zat berbahaya yang mungkin masih ada dalam air limbah setelah melalui tahapan-tahapan sebelumnya. Ini bertujuan untuk memastikan air limbah yang dibuang kembali ke lingkungan benar-benar aman dan tidak mencemari lingkungan.

8. Pengolahan Lanjutan


Pada tahap terakhir, terdapat proses pengolahan tingkat lanjut yang dikenal sebagai advanced treatment. Tidak semua proses pengolahan air limbah memerlukan langkah ini. Namun, langkah ini biasanya dilakukan untuk memastikan bahwa hasil akhir dari pengolahan limbah benar-benar aman untuk diproses lebih lanjut, sehingga dapat dikonsumsi manusia.


CTA Banner Category

Jenis-Jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)


Sistem pengelolaan air limbah dapat bervariasi tergantung pada jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang digunakan. Dalam hal ini, jenis-jenis IPAL dapat dikategorikan berdasarkan tujuan atau sumber air limbahnya, antara lain:

1. IPAL Komunal


IPAL komunal adalah sistem pengolahan air limbah yang digunakan secara bersama-sama di suatu kawasan permukiman secara terpusat. Pada sistem ini, setiap rumah tangga atau fasilitas umum yang memiliki MCK pribadi akan terhubung ke saluran pembuangan. Sistem IPAL ini umumnya digunakan untuk mengelola air limbah domestik di wilayah yang tidak dapat menerapkan sistem IPAL mandiri.

2. IPAL Mandiri


IPAL mandiri adalah instalasi pengolahan air limbah yang dibangun guna memenuhi kebutuhan pengolahan air limbah perorangan, per bangunan, atau per keluarga secara spesifik. Meski cakupannya lebih sedikit dibandingkan IPAL komunal, tetapi IPAL jenis ini lebih efektif dalam pengolahan air limbah. Meskipun biayanya lebih ekonomis, namun pemilik IPAL mandiri harus dapat mengelola instalasi pengolahannya sendiri.

3. IPAL Industri


IPAL industri merupakan fasilitas pengelolaan air limbah yang dirancang khusus untuk mengolah air limbah dari kegiatan industri. Tidak seperti IPAL komunal dan mandiri yang hanya mengolah air limbah domestik dari rumah tangga, maka IPAL industri mengolah air limbah industri dengan karakteristik beragam. Sebagai contoh, air limbah dari proses industri batu bara tentu memiliki sifat yang berbeda dengan limbah cair dari sektor medis.


Pesan Sekarang

Jenis Pompa untuk Pengolahan Air Limbah


Dalam tahapan pengolahan air limbah, penggunaan pompa menjadi sangat penting. Pompa digunakan untuk memindahkan air limbah dari satu tahapan ke tahapan lainnya. Berbagai jenis pompa digunakan dalam pengolahan air limbah sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik dari masing-masing tahapan. Berikut jenis-jenis pompa yang umumnya digunakan.

1. Pompa Sentrifugal


Pompa sentrifugal adalah salah satu tipe pompa yang paling umum digunakan dalam proses pengolahan air limbah. Prinsip kerjanya didasarkan pada gaya sentrifugal yang menciptakan tekanan yang menggerakkan air limbah.

Jenis pompa ini sangat efisien dalam mengatasi air limbah yang mengandung partikel-partikel padat. Melalui putaran yang cepat, pompa sentrifugal mampu mengangkut air limbah dengan partikel-partikel tersebut dari satu tahap pengolahan ke tahap berikutnya.

2. Pompa Submersible


Pompa submersible merupakan jenis pompa yang dirancang khusus untuk beroperasi di dalam air. Pompa ini sering digunakan dalam bak pengendapan di mana air limbah harus dipompa keluar untuk proses selanjutnya. Pompa submersible juga ideal untuk mengatasi air limbah dari saluran bawah tanah. Keunggulan utama pompa submersible yaitu bisa bekerja di dalam air tanpa risiko korosi dan keausan.

Baca juga: Cara Memilih Pompa Submersible dalam Industri Pertambangan dan Konstruksi

3. Pompa Lumpur


Pompa lumpur dirancang secara khusus untuk menangani air limbah yang mengandung lumpur atau partikel-partikel padat. Pompa lumpur sangat efisien dalam mengatasi material yang lebih kental dan padat. Pompa ini biasanya memiliki desain khusus dengan saluran lebar yang menghindari penyumbatan yang mungkin terjadi pada pompa jenis lainnya ketika menghadapi limbah yang mengandung partikel-padat.

4. Pompa Dosir


Pompa dosir digunakan untuk menyuntikkan bahan kimia tertentu ke dalam air limbah sebagai bagian dari proses pengolahan tertentu. Pompa ini memungkinkan kontrol yang tepat untuk jumlah bahan kimia yang ditambahkan ke dalam air limbah. Pompa dosir sangat penting dalam menjaga tingkat presisi yang diperlukan dalam aplikasi yang memerlukan penggunaan bahan kimia tertentu, seperti penyesuaian pH atau penambahan koagulan.

5. Air Blower


Air blower berfungsi menghasilkan udara bertekanan yang diperlukan dalam proses aerasi dalam pengolahan air limbah. Air blower menciptakan aliran udara yang dialirkan ke dalam sistem pengolahan air limbah, seperti bak pengolahan aktif, untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme yang mengurai zat organik dalam air limbah. Proses ini penting dalam menghilangkan polutan dari air limbah dan menjaga kualitas air sebelum dibuang kembali ke lingkungan.

6. Air Diffuser


Air diffuser merupakan komponen kunci dalam sistem aerasi pengolahan air limbah. Air diffuser berfungsi untuk mengarahkan udara bertekanan yang dihasilkan oleh air blower ke dalam bentuk gelembung-gelembung kecil yang tersebar merata di dalam bak pengolahan aktif.

Gelembung-gelembung ini membawa oksigen ke dalam air limbah dan memberikan lingkungan yang cocok bagi mikroorganisme aerob untuk menguraikan polutan. Proses memecah udara menjadi gelembung-gelembung kecil ini akan meningkatkan efisiensi aerasi dan membantu menjaga kualitas pengolahan air limbah menjadi lebih optimal.

Untuk memastikan bahwa tahap pengolahan air limbah efisien dan sesuai dengan kebutuhan, Anda dapat mempercayakan kebutuhan pompa Anda kepada Winston Indonesia. Tersedia pompa-pompa berkualitas tinggi yang sesuai dengan berbagai jenis pengolahan air limbah, termasuk pompa sentrifugal dan submersible.

Di Winston Indonesia juga tersedia layanan after sales, di mana Anda bisa konsultasi gratis dan teknisi bisa datang langsung ke lapangan jika diperlukan. Dapatkan pompa terbaik dari Winston Indonesia sekarang juga untuk menjaga kualitas air limbah Anda dan berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.

CTA Banner Form

Related products

Menu

Contact Us