×

13 Kesalahan Umum dalam Memilih Pompa yang Tidak Tepat

Posted on2024-01-23 by

Kesalahan dalam Memilih Pompa
Apakah Anda sedang mencari pompa berkualitas tinggi untuk kebutuhan industri Anda? Kalau begitu, penting bagi Anda memahami apa saja kesalahan dalam memilih pompa yang akan dijelaskan secara lebih lengkap pada pembahasan kali ini. 

Pompa yang Anda pilih dengan benar dapat mencegah sejumlah masalah, mulai dari kavitasi hingga menghindari downtime yang tidak terencana, perawatan tidak terjadwal, dan hasil yang tidak terduga. Selain itu, memilih pompa yang sesuai dengan kebutuhan Anda dapat meningkatkan efisiensi energi hingga 20%.

Supaya pompa yang Anda gunakan bekerja dengan optimal, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan, salah satunya kesalahan umum dalam memilih pompa yang tidak tepat. Yuk simak selengkapnya berikut ini.

Baca juga: Dampak Getaran Pompa dan Cara Mengatasinya

13 Kesalahan Umum dalam Memilih Pompa


Memilih pompa yang tepat sangat penting untuk memastikan efisiensi proses yang maksimal, biaya pemeliharaan rendah, dan keandalan operasional. Namun, seringkali terdapat sejumlah kesalahan dalam pemilihan pompa yang dapat menghambat operasi secara keseluruhan. Berikut kesalahan umum pemilihan pompa yang penting Anda pahami.

1. Tidak Memahami Kebutuhan Sistem


Banyak kesalahan terjadi ketika Anda tidak memahami secara menyeluruh kebutuhan sistem yang digunakan. Hal ini mencakup pemahaman mendalam terhadap debit aliran yang diperlukan, tekanan yang diinginkan, dan karakteristik khusus dari fluida yang akan dipompa. Tanpa pemahaman ini, risiko pemilihan pompa yang tidak sesuai dengan kebutuhan sistem akan lebih tinggi.

2. Pemilihan Pompa Berdasarkan Harga


Kesalahan umum lainnya adalah ketika Anda hanya mempertimbangkan faktor biaya tanpa memperhitungkan aspek-aspek kritis seperti efisiensi pompa, daya tahan terhadap kondisi operasional, atau kebutuhan spesifik dari sistem yang akan diintegrasikan. Fokus yang terlalu kuat pada aspek biaya saja dapat menghasilkan pemilihan pompa yang mungkin tidak optimal dari segi kinerja dan keandalan.

3. Tidak Mempertimbangkan Efisiensi


Memilih pompa tanpa memperhatikan tingkat efisiensinya dapat berakibat pada konsumsi energi yang tinggi dan biaya operasional yang lebih besar. Sebuah pompa yang efisien tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga efisiensi biaya operasional dalam jangka panjang.

Dalam hal ini, efisiensi bukan hanya tentang pemakaian daya yang lebih rendah, tetapi juga menciptakan ekosistem operasional yang berkelanjutan dan ekonomis. Mengabaikan aspek efisiensi ini dapat menghasilkan konsekuensi finansial yang tidak diinginkan, termasuk biaya operasional yang lebih besar dan dampak lingkungan yang lebih tinggi.

4. Kurang Memahami Kurva Pompa


Kurva kinerja pompa menjadi instrumen penting untuk memahami bagaimana pompa akan bekerja di berbagai kondisi operasional. Ketidakpahaman terhadap kurva pompa dapat mengakibatkan pemilihan pompa yang tidak sesuai dengan karakteristik operasional sistem, seperti beban variabel atau fluktuasi kondisi aliran.

5. Pemilihan Material yang Tidak Tepat


Kesalahan dalam memilih material pompa dapat memiliki dampak serius, terutama jika tidak sesuai dengan sifat kimia dari fluida yang akan dipompa. Misalnya, pemilihan material yang tidak tahan terhadap korosi dapat menyebabkan kerusakan pada pompa dan mengurangi umur pakainya. Pemahaman yang baik terhadap kompatibilitas material sangat krusial dalam memastikan keberlanjutan operasional pompa.

6. Tidak Mempertimbangkan NPSH (Net Positive Suction Head)


Kesalahan ini terjadi ketika Anda tidak memperhitungkan nilai Net Positive Suction Head (NPSH), yang merupakan parameter penting untuk mencegah kavitasi. Untuk kavitasi sendiri dapat terjadi jika tekanan di dalam pompa lebih rendah daripada NPSH yang diperlukan, sehingga mengakibatkan pembentukan gelembung uap yang dapat merusak pompa dan mengurangi efisiensi sistem secara keseluruhan.

7. Tidak Memperhitungkan Margins


Mengabaikan kebutuhan margin keselamatan dan operasional merupakan kesalahan serius. Margin keselamatan diperlukan untuk mengantisipasi kondisi operasional yang tidak terduga, sementara margin operasional diperlukan agar pompa dapat berfungsi dalam batasannya tanpa mengalami tekanan atau beban yang berlebihan. Ketidakpahaman terhadap kebutuhan ini dapat meningkatkan risiko kegagalan sistem secara keseluruhan.

8. Tidak Memperhitungkan Perubahan Beban


Kesalahan tidak mempertimbangkan fluktuasi beban sistem dapat menghasilkan pemilihan pompa yang tidak mampu menanggapi variasi beban dengan efektif. Sebuah pompa yang dipilih tanpa memperhitungkan perubahan beban dapat mengalami tekanan berlebihan atau kurang beban, hingga menyebabkan penurunan efisiensi operasional dan umur pakai pompa.

9. Pemilihan Pompa dengan Kapasitas Berlebihan atau Kurang


Memilih pompa dengan kapasitas yang melebihi atau kurang dari yang diperlukan adalah kesalahan yang dapat merugikan. 

Pompa yang berlebihan mungkin mengkonsumsi energi lebih banyak daripada yang diperlukan, sementara pompa yang kurang kemungkinan mengalami kegagalan dalam memenuhi kebutuhan sistem. 

Pemilihan yang tepat sesuai dengan kebutuhan spesifik sistem akan menghindari pemborosan energi dan memastikan kinerja sistem yang optimal.

10. Tidak Mempertimbangkan Lingkungan Operasional


Kesalahan seringkali terjadi saat Anda mengabaikan faktor lingkungan operasional dalam pemilihan pompa. Suhu, tekanan, dan kondisi lingkungan lainnya harus dipertimbangkan dengan cermat. Tidak memperhitungkan aspek-aspek ini dapat mengakibatkan kerusakan pada pompa karena tidak sesuai dengan batasan operasionalnya.

Baca juga: Cara Memilih Pompa Sanitasi untuk Industri Farmasi

11. Tidak Melakukan Analisis Biaya Total Kepemilikan


Salah satu kesalahan yang sering terjadi yaitu hanya mempertimbangkan biaya awal pembelian pompa tanpa memperhitungkan biaya total kepemilikan. Ini termasuk biaya operasional sepanjang umur pompa, biaya pemeliharaan, dan umur pakai pompa. Memahami secara menyeluruh analisis biaya total akan membantu menghindari keputusan yang mungkin tidak ekonomis dalam jangka panjang.

12. Tidak Memperhatikan Ketersediaan Suku Cadang


Pemilihan pompa juga harus memperhitungkan ketersediaan suku cadang. Memilih pompa yang suku cadangnya sulit ditemukan dapat menyulitkan proses perbaikan dan pemeliharaan. Ketersediaan suku cadang yang baik merupakan faktor penting untuk memastikan keberlanjutan operasional dan meminimalisasi waktu henti produksi yang tidak diinginkan.

13. Tidak Berkonsultasi dengan Ahli Pompa


Kesalahan ini terjadi ketika Anda tidak mencari pandangan dari ahli pompa yang memiliki pengalaman. Ahli pompa dapat memberikan wawasan terkait pemilihan pompa yang sesuai dengan kebutuhan spesifik sistem. Konsultasi dengan para ahli juga dapat membantu dalam menghindari kesalahan umum dan memastikan keputusan yang diambil merupakan keputusan yang optimal, baik secara teknis dan ekonomis.

Dalam memilih pompa, penting untuk menghindari kesalahan umum yang dapat berdampak pada kinerja sistem dan keberlanjutan operasional. Setiap aspek, mulai dari pemahaman mendalam terhadap kebutuhan sistem hingga pertimbangan efisiensi, harus diperhatikan dengan cermat. 

Untuk meminimalisasi kesalahan dalam memilih pompa, disarankan untuk melakukan konsultasi dengan ahli pompa, seperti tim dari Winston Indonesia. Tim Winston Indonesia bahkan dapat melakukan kunjungan langsung ke lapangan untuk memastikan pemasangan dilakukan dengan tepat dan sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan.

Pemilihan pompa yang tepat bukan hanya tentang memilih perangkat yang sesuai, tetapi juga konsultasi dengan ahli. Melalui langkah-langkah ini, dapat dihasilkan solusi pompa yang optimal, meningkatkan efisiensi sistem, mengurangi biaya operasional, dan memastikan keberlanjutan operasional yang maksimal.

Jadi, tunggu apalagi? Kunjungi Winston Indonesia sekarang juga untuk mendapatkan pompa berkualitas tinggi sesuai dengan kebutuhan Anda.

Menu

Contact Us