6 Kerusakan Pompa Pertambangan yang Umum Terjadi
Kerusakan pada pompa tambang adalah tantangan umum yang dihadapi oleh industri pertambangan. Pompa-pompa ini berperan penting dalam mentransfer cairan abrasif dan berat seperti lumpur, pasir, dan batu bara yang ditemui di lingkungan pertambangan.
Beberapa kerusakan yang umum terjadi pada pompa tambang terdiri dari ausnya bagian internal akibat gesekan material padat, korosi akibat kontak dengan bahan kimia yang ada dalam fluida, serta gangguan operasional karena beban kerja yang berlebihan.
Kondisi lingkungan yang ekstrem di lokasi pertambangan seringkali mempercepat proses kerusakan pada pompa, sehingga pemeliharaan rutin dan pemilihan material yang tahan terhadap kondisi ekstrem menjadi kunci untuk meminimalisasi risiko dan memperpanjang masa pakai pompa tambang.
Untuk mengetahui lebih lanjut apa saja kerusakan yang terjadi pada pompa pertambangan, Anda bisa simak uraian lengkapnya di bawah ini.
6 Kerusakan pada Pompa Pertambangan yang Umum Terjadi
Pompa pertambangan merupakan komponen penting dalam industri pertambangan yang bertugas untuk memindahkan material seperti air, lumpur, atau bahan kimia. Namun, seperti halnya mesin dan peralatan lainnya, pompa tambang juga rentan mengalami kerusakan. Yuk simak beberapa kerusakan yang umum terjadi pada pompa tambang dan bagaimana cara mengatasinya.
1. Aus pada Impeller
Impeller, sebagai salah satu komponen penting pada pompa tambang, berperan dalam pemindahan fluida. Penggunaan impeller yang berkelanjutan dapat menyebabkan aus, terutama jika fluida yang dipompa mengandung partikel abrasif. Kondisi aus ini dapat mengurangi efisiensi pompa dan menurunkan kinerjanya.
Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan penggantian impeller yang aus secara berkala sesuai dengan rekomendasi produsen. Hal ini tidak hanya memastikan kelancaran operasi, tetapi juga memperpanjang umur pakai pompa.
Baca juga: Jenis Impeller Pompa Sentrifugal yang Perlu Diketahui
2. Keausan pada Seal
Seal pada pompa memiliki peran penting dalam mencegah kebocoran fluida dari sambungan antara poros pompa dan casing. Keausan pada seal dapat terjadi karena gesekan yang konstan dan tekanan tinggi.
Kebocoran pada seal dapat menyebabkan kerusakan pada komponen lain dan bahkan menimbulkan risiko kebocoran yang berbahaya. Oleh karena itu, perawatan preventif dan pemantauan kondisi seal secara rutin menjadi kunci untuk mencegah terjadinya keausan yang dapat mengakibatkan kerugian besar.
Baca juga: Sudah Tahu Belum? Berikut Beberapa Penyebab Mechanical Seal Bocor
3. Korosi pada Casing
Casing pompa, umumnya terbuat dari logam, rentan terhadap korosi karena kontak dengan fluida yang bersifat korosif. Korosi pada casing dapat menyebabkan retak atau kebocoran, mengganggu operasi pompa, dan menimbulkan kerusakan lebih lanjut. Untuk mengurangi risiko kerusakan akibat korosi, penting untuk memilih material casing yang tahan terhadap korosi dan menerapkan lapisan pelindung yang sesuai.
4. Overheating pada Motor
Pompa tambang biasanya dilengkapi dengan motor untuk menggerakkan impeller. Overheating pada motor dapat disebabkan oleh beban berlebih, kebocoran pada sistem pendingin, atau kegagalan komponen internal.
Overheating dapat merusak motor dan mengganggu operasi pompa. Sebab itu, pemantauan suhu motor secara teratur dan perawatan sistem pendingin menjadi langkah yang sangat penting untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat overheating.
5. Kavitasi
Kavitasi terjadi ketika tekanan pada sisi isap pompa turun di bawah tekanan uap dari fluida yang dipompa, sehingga menyebabkan pembentukan gelembung uap. Kavitasi dapat merusak impeller dan casing, serta mengurangi efisiensi pompa secara signifikan.
Untuk mencegah terjadinya kavitasi, perlu dilakukan pemantauan tekanan sistem, penggunaan katup pengatur tekanan, dan pemilihan pompa yang sesuai dengan kondisi operasional di lokasi pertambangan.
6. Penyebab Tidak Terduga
Menurut penelitian, sekitar 20% dari semua kerusakan pompa tambang berasal dari sumbatan yang disebabkan oleh bahan-bahan sehari-hari. Penyebab utama dari masalah ini adalah earplug, yang dibutuhkan oleh semua pekerja dan seringkali dibuang begitu saja. Berbagai jenis serat, seperti serat baja yang digunakan untuk memperkuat shotcrete dan kawat peledak juga dapat melilit impeller pompa.
Semua bahan ini umum ditemui di tambang, sehingga membuat pompa mengalami sumbatan. Jika dibuang dengan cara yang tidak benar, salah satu dari benda-benda ini dapat menyumbat impeller pompa.
Tidak jarang operasi pertambangan harus mengirimkan pompa ke distributor untuk diperbaiki, hanya untuk menemukan serpihan yang dibuang secara tidak benar dan menyebabkan kendala pada pompa.
8 Tips Merawat Pompa Pertambangan
Setelah Anda memahami apa saja kerusakan yang mungkin muncul pada pompa pertambangan, sekarang penting juga mengetahui bagaimana cara merawat pompa tersebut. Merawat pompa dengan baik menjadi kunci untuk memastikan kinerja yang optimal dan masa pakai yang panjang. Berikut beberapa tips merawat pompa yang dapat Anda lakukan.
1. Pemantauan Berkala
Lakukan pemantauan berkala terhadap kondisi pompa secara rutin. Perhatikan apakah ada tanda-tanda keausan, korosi, atau gangguan lainnya. Pemantauan yang cermat dapat membantu mendeteksi masalah sedini mungkin sebelum berkembang menjadi kerusakan serius.
2. Perawatan Sistem Pendingin
Pastikan sistem pendingin pompa berfungsi dengan baik. Overheating dapat merusak motor dan komponen lainnya. Bersihkan radiator atau pendingin udara secara teratur, dan pastikan tidak ada hambatan yang dapat mengurangi aliran udara.
3. Pembersihan Rutin
Selalu bersihkan pompa secara berkala. Hindari akumulasi lumpur, pasir, atau material padat lainnya yang dapat merusak impeller atau komponen lainnya. Pembersihan yang teratur dapat menjaga kinerja pompa tetap optimal.
4. Penggunaan Bahan Bakar dan Pelumas yang Tepat
Pastikan penggunaan bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi pabrikan dan gunakan pelumas yang direkomendasikan. Pemilihan bahan bakar dan pelumas yang tepat dapat meningkatkan efisiensi pompa dan mencegah keausan berlebihan.
5. Penggantian Komponen yang Aus
Perhatikan komponen-komponen yang mengalami aus, seperti impeller atau seal. Ganti komponen yang sudah menunjukkan tanda-tanda keausan sebelum mencapai batas usia pakainya. Hal ini dapat mencegah kegagalan pompa yang dapat menyebabkan downtime yang tidak diinginkan.
6. Pemilihan Pompa yang Sesuai
Pastikan pompa yang digunakan sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Pilih pompa dengan kapasitas dan spesifikasi yang sesuai dengan kondisi operasional di lokasi pertambangan. Pemilihan pompa yang tepat dapat meningkatkan efisiensi dan umur pakai.
7. Pemeliharaan Preventif
Implementasikan jadwal pemeliharaan preventif yang teratur. Ini mencakup pemeriksaan, penggantian komponen yang sudah aus, dan perawatan umum lainnya. Pemeliharaan preventif dapat mencegah kegagalan tiba-tiba dan memperpanjang masa pakai pompa.
Untuk mencegah kerusakan berlebihan pada pompa tambang, perawatan yang baik dan pencegahan diperlukan. Langkah-langkah seperti pemantauan berkala hingga pemeliharaan preventif dapat membantu menjaga kinerja optimal dan umur pakai pompa.
Anda bisa mengundang tim Winston Indonesia untuk turun langsung ke lapangan dan memastikan pemasangan pompa dilakukan dengan benar.
Sebagai distributor pompa sentrifugal yang terpercaya, Winston Indonesia memiliki pengetahuan dan pengalaman yang dapat membantu memastikan pompa-pompa tersebut diinstal dan dioperasikan sesuai dengan standar tertinggi.
Pompa sentrifugal sendiri adalah solusi yang efisien untuk mentransfer cairan, termasuk dalam lingkungan tambang yang cukup keras. Pompa ini bekerja dengan prinsip pusaran cairan untuk menciptakan aliran yang kuat dan konsisten.
Dibekali dengan keandalan dan kinerja yang tinggi, pompa sentrifugal dapat menjadi pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan pemompaan dalam industri pertambangan.
Hubungi tim Winston Indonesia sekarang juga untuk mendapatkan bimbingan langsung dan solusi terbaik dalam memastikan pompa tambang Anda beroperasi secara optimal dan tahan lama.